Kata detik – detik
menjadi sangatlah identik bagi para calon Mahasiswa. Terlebih, merupakan nama
sebuah judul buku ‘keramat’ bagi mereka. Ya, terlihat horror memang. Terlepas
dari itu, waktu yang sekarang tersisa kurang dari 5 bulan menuju Ujian Nasional
(UN) tepat pada tanggal 14 – 16
April 2014 dan UN Susulan 22 – 24 April 2014, mereka kan berjuang dan berusaha
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Di sisi lain,
Perguruan tinggi, baik itu negeri atau luar negeri (swasta) juga sudah
mempersiapkan untuk ‘menarik’ calon-calon intelektual muda terbaik bangsa.
Beragam seleksi dengan beragam syarat yang dijadikan patokan bagi para calon
mahasiswa-nya dari seleksi mandiri hingga nasional.
Jadwal Seleksi Nasional
Jenis Seleksi
|
Tanggal Pendaftaran
|
Tanggal Pelaksanaan Ujian
|
Pengumuman
|
SNMPTN
|
3 Februari - 8 Maret 2014
|
Seleksi Raport
|
27-Mei-14
|
SBMPTN
|
12 Mei - 6 Juni 2014
|
17 Juni 2014
18-19 Juni 2014 (ujian keterampilan)
|
16 Juli 2014
|
UMP-PT
|
Sekitar Bulan Juli
|
Sekitar Bulan Juli
|
Sekitar Bulan Juli
|
(Dari berbagai sumber)
Buruknya
Track record
Namun, detik –
detik ini beberapa kali tercorengi oleh ulah beberapa oknum tak
bertanggungjawab nan pragmatis. Melihat sebuah kesuksesan hanya diukur dari
sebuah kelulusan belaka. Terpaksa, mereka gunakan cara curang demi hal itu,
sungguh memilukan.
Hasil responden
berasal dari sekolah negeri (77%) dan sekolah swasta (20%). Para responden
mengikuti UN antara tahun 2004-2013. Dari
hasil survei, 75% responden mengaku
pernah menyaksikan kecurangan dalam UN. Jenis kecurangan terbanyak yang diakui
adalah mencontek massal lewat pesan singkat (sms), grup chat, kertas contekan, atau kode bahasa tubuh.
Ada pula modus jual beli bocoran soal dan peran dari tim sukses (guru, sekolah,
pengawas) atau pihak lain (bimbingan belajar dan joki) (“Survei UPI: Kecurangan UN Libatkan Guru dan Kepala
Sekolah”, Suara Pembaruan, 2 Oktober 2013)
Beberapa
persiapan pun sudah dilakukan. Baik oleh siswa maupun sekolah mereka. Beragam
les dan Bimbel kebanjiran order, guru – guru sibuk bukan kepalang, dan hampir
dipastikan Calon Mahasiswa kepikiran hal itu, walau banyak dari mereka yang
melupakan dan meremehkan karena yakin mendapatkan ‘bantuan’ nanti.
Stress hingga ingin bunuh diri
Ujar psikolog UPI, Ifa Hanifah yang dimuat diharian Suara Pembaruan :
“Secara psikologis, mayoritas responden
mengaku dihantui rasa ketakutan tidak lulus UN (66%). Bahkan, 95% responden
mengaku ingin bunuh diri jika tidak lulus UN. UN sudah
dimaknai sebagai stressor atau pemicu stres, yang membuat siswa menjadi tidak
tahu lagi apa yang harus dilakukan,”
UN Ceria dan Barokah
Ternyata Ujian adalah sebuah hal yang penting. “Sesunguhnya pelaut yang
handal takkan lahir dari ombak yang tenang!” dan Niatkan untuk beribadah kepada
Allah SWT semata. Dan ingatlah! apapun itu, tentu Allah-kan membalas.
Dan bagi para calon Mahasiswa ada sedikit rumus sukses, yaitu
“Rumus Sukses : [Ikhitar + Tawakal = Sukses]
“
Tanpa salah satu nya sukses tidak
akan dicapai, tentu sukses bukan hanya didunia saja, namun juga diakhirat
kelak.
"Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula". (QS. Al Zalzalah
[99]: 7-8)
Terakhir,
Idealisme dan prinsip adalah kunci untuk menjalani kehidupan ini. Khusus nya
bagi para calon Mahasiswa dalam menghadapi ujian nanti nya. Tetap semangat!
Semoga Allah SWT selalu memberikan ilmu bermanfaat nya bagi orang-orang yang
terus berusaha, aamiin. [Waallahu’alam bis showab] [Imad/artikel/info akademik #1]
0 komentar:
Posting Komentar