Last Grade Students Problem, Proses Penuh Strategi Menata Masa Depan
Kelas tiga SMA atau kelas dua belas adalah saat dimana segala pertanyaan tentang dunia universitas muncul ke permukaan. Mulai dari jurusan apa yang akan diambil hingga universitas mana yang menjadi tujuannya melanjutkan pendidikan. Semua ilmu pastilah bermanfaat, universitas pun tidak ada yang buruk. Tinggal kita sebagai pelakunya lah yang harus bersungguh-sungguh, maka salah satu kegiatan ibadah kita yaitu mencari ilmu akan berjalan dengan lancar dan menuai ridho serta pahala dari Allah.
Namun proses memasuki universitas tidaklah mudah, persaingan dengan puluhan bahkan ratusan ribu pelajar dari seluruh nusantara terjadi disini. Apalagi untuk bidang studi yang terbilang favorit di universitas negeri favorit, maka perlu treatment khusus dan effort yang lebih untuk memasukinya. Strategi dalam pemilihan jurusan serta usaha keras sangatlah penting, banyak pula aspek yang patut dijadikan pertimbangan. Karena apa yang dipilih sekarang menentukan apa yang akan kita alami empat hingga lima tahun kedepan, serta menentukan menjadi apakah dan seperti apakah diri kita di masa depan.
Dunia Pasca Sekolah, Dunia Baru yang Menuntut Kesiapan
Setelah menjalani kehidupan di bangku sekolah selama 12 tahun, mulai dari SD, SMP hingga SMA, sampailah waktu dimana seorang murid harus menginjakkan kakinya di dunia baru, yaitu dunia pasca sekolah. Lalu setelah sukses memasuki jurusan dan kampus idaman, apalagi yang harus dilakukan?
Dunia pasca sekolah yang lebih dikenal dengan dunia kampus atau perkuliahan memang memiliki banyak perbedaan dengan dunia sekolah. Dunia kampus menuntut orang-orang yang berkecimpung di memiliki kemandirian, keaktifan, dan kesungguhan yang lebih dari yang dibutuhkan di dunia sekolah. Memasuki dunia kampus dan melalui masa transisi antara SMA dan perkuliahan tidak semudah menjalani masa transisi dari SD ke SMP atau SMP ke SMA. Dunia kampus bukanlah dunia yang akrab dialami oleh para siswa sekolah, untuk itu dituntut pula kesiapan yang lebih demi menghadapi dunia baru tersebut dengan mantap.
Tidak dipungkiri pula, bahwa lingkungan merupakan faktor yang amat mempengaruhi baik buruknya kepribadian dan akhlak seseorang. Maka di era yang penuh dengan kerusakan ini, diperlukan pula pribadi-pribadi yang teguh dan tidak mudah terbawa oleh buruknya lingkungan, melihat keheterogenan dunia kampus yang sangat tinggi, mulai dari kebiasaan hingga pemikirannya. Selama tiga tahun, SMAIT Insantama telah berusaha untuk mendidik siswa-siswinya menjadi siswa-siswi yang berkepribadian Islam, maka sayang sekali jika tiga tahun pembinaan itu bekasnya hilang begitu saja ketika memasuki dunia kampus. Siswa-siswi SMAIT Insantama yang telah teguh kepribadian Islamnya pasti akan siap menghadapi kehidupan kampus dan siap untuk mewarnainya dengan Islam, bukan malah terwarnai dan terbawa oleh arus buruk lingkungan.
Latihan Kepemimpinan dan Managemen, Bentuk Armada Siap Tempur
Sejak tahun pertama hingga tahun ketiga, Insantama selalu mengadakan kegiatan latihan kepemimpinan dan managemen di setiap tahunnya. Di tahun pertama sekolah, siswa-siswa baru kelas 10 diberi tantangan pertama mereka dalam Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) untuk menaklukkan Cianjur. Kemudian di tahun kedua, mereka kembali diterjunkan dalam Latihan Kepemimpinan dan Managemen Tingkat Menengah (LKMM) Homestay dan Studi Kasus Masyarakat Desa. Lalu puncaknya di tahun terakhir, mereka akan melakukan Studi Komparasi ke negeri-negeri tetangga dalam Latihan Kepemimpinan dan Managemen Tingkat Akhir (LKMA).
Sebenarnya apa maksud dari kegiatan-kegiatan tahunan tersebut? Tentunya bukan sekadar memenuhi kalender akademik serta menjalankan program bagian kesiswaan, tetapi program-program tersebut memiliki andil besar dalam pembentukan dan pembinaan softskill yang amat dibutuhkan dan sangat menunjang saat menginjakkan kaki di dunia luar nanti.
Tidak mahir berpresentasi? Tidak bisa menyusun proposal hingga tidak tahu bentuk laporan pertanggungjawaban? Tentu hal-hal seperti ini tidak akan ditemui dalam diri setiap siswa-siswi lulusan SMAIT Insantama. Keahlian seperti ini terbilang jarang dimiliki siswa-siswi sekolah lain yang notabene hanya sebagian kecil siswa saja yang terlibat aktif di keorganisasian. Di dunia kuliah nanti, amat sangat dibutuhkan sumber daya yang memiliki softskill, kemampuan berorganisasi dan memimpin yang baik. Maka nantinya siswa-siswi SMAIT Insantama tidak hanya dapat menjadi pemimpin, namun juga agen-agen perubah di setiap lini organisasi kampus yang dapat menunjang perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, tentunya dengan Islam sebagai standarnya.
Oleh karena itu, ikatan alumni angkatan satu SMAIT Insantama bermaksud mengadakan acara yang berisi sharing kehidupan kampus, penjelasan universitas, dan pemaparan aplikasi LDK-LKMA yang diberi judul: Alumni Back to School (ABC).
Kegiatan
Kegiatan berupa acara Alumni Back to School (ABC) yang dipersembahkan oleh sebagian besar alumni angkatan satu SMAIT Insantama yang saat ini telah berkuliah di universitas-universitas ternama di Indonesia ini melibatkan siswa-siswa SMPIT Insantama dan siswa-siswi SMAIT Insantama, terutama yang sedang menduduki kelas 12 dan akan memasuki dunia pasca sekolah. Dimana segmen acaranya terdiri dari:
1. Pengenalan Kehidupan Kampus yang melibatkan siswa-siswa SMAIT Insantama
2. Pemaparan Aplikasi Latihan Kepemimpinan dan Managemen di Kehidupan Nyata yang melibatkan siswa-siswi SMPIT Insantama
3. Forum Alumni yang melibatkan alumni angkatan satu SMAIT Insantama
Waktu dan Tempat
Acara ini akan diselenggarakan pada:
Hari/tanggal : Jumat-Minggu/ 31 Januari - 2 Februari 2014
Waktu : 09.00 WIB – Selesai
Tempat : Kampus SIT Insantama, Jl Hegarmanah 4 no 47 Pagentogan, Gn. Batu, Bogor Barat- BOGOR
[salma/executive summary/program & event #1]
Read More